Jumat, 16 Maret 2012

Meludah (3)

Si kecil mengais-ngais hanya berusaha untuk melanjutkan hidup. Berlumuran peluh, terlunta-lunta.
Si besar dengan angkuh dan rakusnya meraup segala yang ada. Terbahak-bahak dibalik meja.

Ironis tapi inilah realita.

Janji manis mereka ketika mengemis suara tak ayalnya seperti nyalakan seekor ANJING kampung kudisan.
Dan buktinya? Seperti ANJING. Mereka berhenti menyalak ketika perut mereka penuh.
Mereka hanya bersembunyi di balik mejanya.

Dasar ANJING!

"Saudara di pilih, bukan di lotre"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar